Banyak
anggota partai politik bahkan hingga pimpinan partai politik di Indonesia yang
terjerat dalam kasus dugaan korupsi semakin menunjukan jika korupsi di Negara
ini kian hari kian merajalela dan siap menengelamkan Negara kita dalam jurang
kemiskinan.
Eksistensi
Partai Politik (parpol) saat ini sangat mengkhawatirkan bahkan cenderung
meragukan karena mayoritas parpol yang ada di Negara ini tidak ada yang lepas
dari jeratan korupsi, dan telah gagal membangun system demokrasi di Indonesia.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama
Said Aqil Siradj
"Yang
terjadi saat ini, itu musibah bagi setiap parpol, idealnya parpol mampu
mendidik bangsa, membangun kebersamaan yang baik. Namun, jika pimpinan parpol
memberi contoh yang bejat, artinya itu gagal dalam membangun demokrasi, sangat
mengkhawatirkan," kata Said di Kantor PBNU
Para
pimpinan parpol terjebak dalam keinginan
sendiri untuk memenuhi kepentingannya sendiri hingga menghalalkan segala macam cara demi
merebutkan kekuasaan.
"Masuk
dalam jebakan korupsi dan perempuan," kata Said.
Untuk itu
Said menghimbau agar masyarakat Indonesia kian selektif dan kian pandai memilih partai parpol yang
akan menjadi wakilnya di dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 jangan hanya
memilih parpol hanya karena janji janjinya saja.
"Jangan
pilih parpol yang pimpinannya bejat," kata Said.
0 komentar:
Posting Komentar