Pada hari rabu tanggal 9 januari 2013 kemarin Pemkot Malang
menyelenggarakan SOSIALISASI PEMBANGUNAN PASAR BLIMBING KOTA MALANG. Acara ini
dihadiri oleh seluruh tim mediasi pemkot dan tim mediasi pedagang pasar
blimbing beserta sub koordinator serta seluruh stakeholder. Dalam
sambutannya ketua tim mediasi Pemkot Malang Bambang Priyo Utomo menyampaikan
bahwa, pada dasarnya antara Pemkot Malang dan perwakilan pedagang sudah sepakat
dengan pembangunan pasar Blimbing Malang dan tidak dipungut biaya alias gratis.
Beliau juga menjelaskan tentang keinginan investor menambah lantai 3,4, dan 5
beserta peruntukannya.
Sempat terjadi
ketegangan dan hujan interupsi dari pedagang ketika moderator akan menutup
begitu saja sosialisasi tersebut. Pedagang meminta Bahtiar (kepala dinas
BAPEDA) yang saat itu menjadi moderator untuk memberi waktu para pedagang untuk
menyampaikan pendapatnya. Dalam sesi ini
para perwakilan sub koordinator di beri kesempatan untuk memberi tanggapan
terhadap pemaparan dari ketua tim mediasi
Pemkot.
Sub untuk pertokoan mendapat giliran pertama, Ipang seorang
perwakilan pertokoan mempertanyakan “bagaimana bisa pihak Pemkot mengubah
siteplan dengan tidak ada pembicaraan terlebih dahulu dengan tim juru runding
dari pedagang, bukankah keputusan KOMNAS HAM pada tanggal 2 Agustus, sudah
jelas kami dari pertokoan menolak rencana adanya lantai 3,4, dan 5” disambut
tepuk tangan para pedagang yang hadir.
Dari sub tengah yang diwakili oleh Susiana tidak kalah tegas
mengatakan betapa perlunya adanya pasar tradisional, karena pasar tradisional
merupakan budaya Indonesia yang harus tetap ada di sambut gemuruh para
pedagang. Perwakilan sub utara timur dengan nada sedikit tinggi mempertanyakan
“Sebutulnya siapa yang mengingkari dari perjanjian ini kita sudah sepakat bahwa
cuma ada 2 lantai di pasar tradisional
tapi tiba-tiba sekarang ada lantai 3,4,dan 5, kalau bapak-bapak yang di
depan kita ini sebentar lagi akan pensiun,tapi kami selamanya dan mungkin
sampai kami mati akan tetap dipasar ini”.
Pada intinya para pedagang semua menolak rencana penambahan
lantai ini. Hal senada juga di tambahkan oleh ketua koordinator pedagang
Subardi “kalau selama ini pihak investor merasa rugi dengan pembangunan lantai
1 dan 2 saja, maka sebaiknya kita kembali ke tuntutan kita semula, yakni
selahkan investor membangun lantai 2,3,4, sampai langit ketujuh jika investor
mampu, tapi lantai dasar secara keseluruhan untuk para pedagagng tradisional”
disambut tepuk tangan oleh para pedagang yang hadir.
Melihat penolakan itu ketua tim mediasai yang juga Wakil
Walikota Malang Bambang Priyo Utomo berjanji akan menyampaikan hal ini ke
Walikota Malang. Supaya di adakan perundingan kembali dengan pihak investor,dan
tidak menutup kemungkinan dilakukan perundingan tripartit antara Pemkot ,Pihak
investor, dan tim mediasi pedagang pasar tradisional Blimbing Malang. (jk)
0 komentar:
Posting Komentar